Merasakan Atmosphere Colonial Belanda di Café Batavia
- Jalesita Pramitha
- May 31, 2018
- 2 min read
Trip Buddies pasti tidak asing dengan nama Museum Fatahillah bukan? Ya, salah satu museum terbesar di Jakarta ini merupakan bangunan cagar budaya yang masih tetap dipertahankan hingga saat ini. Tapi apakah kalian mengetahui café Batavia? Café ini terletak berhadap-hadapan dengan Museum Fatahillah.
Sumber: Travel.kompas.com
Bangunan ini didirikan pada tahun 1805, pada awalnya bangunan ini merupakan kantor VOC pada masanya. Pada tahun 1990, seorang warga negara Prancis, Paul Hassan mengubah bangunan ini menjadi gallery kesenian. Tahun 1991, Graham James seorang warga negara Australia memutuskan untuk mengubah bangunan ini menjadi sebuah café, dan pada akhirnya pada tahun 1993 Café Batavia telah resmi dibuka untuk umum.
Café Batavia ini tetap mempertahankan bentuk bangunan heritage tersebut, dan hal itu memang merupakan daya tarik tersendiri bagi para traveler yang mengunjungi café tersebut. Selain bangunan luarnya, Café Batavia juga melengkapi atmosphere colonial Belanda dengan design interior yang mendukung. Café yang terkesan classy ini memiliki daya tarik tersendiri bagi para penyuka sejarah dan turis asing, ditambah lagi dengan adanya live music yang melantunkan lagu-lagu tempo dulu, mulai dari lagu dalam negeri maupun luar negeri.
Sumber: Travel.kompas.com
Tidak hanya bangunan dan tempatnya saja yang nyaman, makanan yang disajikan di café ini juga tergolong enak dan unik. Mereka memang menyajikan menu western terutama menu Eropa, namun mereka juga tidak lupa dengan menu khas dari Indonesia. Seperti soto betawi, Sop Buntut, dan lain sebagainya. Mereka mengemas masakan Indonesia dengan bumbu rahasia yang sudah menjadi ciri khas Café Batavia sejak dulu.
Sumber: Travel.kompas.com
Nah Trip Buddies, itulah cerita dari Cafe Batavia yang wajib kalian kunjungi saat ke Jakarta. Lalu, kira-kira kapan rencana kalian kesana? Yuk, tulis di kolom komentar!
Comments