Satu Hari di Ciwidey
- Novia Fadina
- Jun 21, 2018
- 2 min read
Yakin liburan pasca lebaran dirumah aja? Bagi Trip Buddies yang sedang mudik di Bandung, gak ada salahnya untuk menikmati keindahan daerah ini. Bandung memang sejak dulu terkenal dengan objek wisatanya yang tak ada habisnya untuk dieksplorasi.
Kali ini, Tim Open Trip akan mengulik salah satu destinasi terfavorit disana. Ada yang bisa menebak lokasinya?


Ya, betul sekali! Inilah Ranca Upas. Kami menyusuri beberapa destinasi seru di sekitar Ciwidey yang salah satunya adalah Ranca Upas. Trip Buddies sudah pernah kesana belum? Bagi yang belum, sayang sekali loh karena pemandangan asri ala Bandung sangat terasa disana.
Belum lagi kalian bisa memberi makan dan berinteraksi langsung dengan rusa-rusa ramah disana. Saking ramahnya, kami semua hampir diberikan 'salam perkenalan' dari rusa-rusa dengan cara menyerudukkan tanduk mereka. Hm, menurut Trip Buddies seru atau seram nih? Haha.


Setelah puas bercengkrama dengan para rusa, kami kembali menyusuri jalan setapak di Ranca Upas. Kami menyusuri salah satu spot yang menjadi tempat yang biasa digunakan untuk camping.

Ranca Upas memang dikenal sebagai tempat perkemahan yang paling diminati baik oleh masyarakat bandung maupun luar kota. Udara disekitar Ranca Upas yang dinginnya superrr tidak menghalangi para campers untuk menegakkan tenda, duduk di perapian dan bermalam ditemani kerlip bintang dilangit. Bahkan kami yang tiba disana sejak pukul 6 pagi saja bisa merasakan dinginnya udara disana.

Selain tempat yang cocok untuk berkemah, beberapa wisatawan juga datang untuk melakukan proses pra-wedding. Banyak spot-spot keren yang bisa dimanfaatkan untuk pengambilan gambar terbaik. Tak jarang mereka membawa properti seperti holly powder atau bubuk warna agar hasil foto semakin memukau.
Setelah berhasil mendokumentasikan foto-foto unik disana, kami melanjutkan perjalanan ke objek wisata selanjutnya yakni Situ Patenggang. Pemandangan alam disanapun tak kalah indah dari Ranca Upas. Sepanjang jalan, kami disambut dengan hamparan kebun teh yang seperti tak berjarak.
Karenanya, banyak wisatawan yang mengabadikan diri mereka diantara kebun teh yang sangat asri dan segar. Tak jauh dari situ, kami bisa melihat sebuah danau yang disebut dengan Danau Cinta. Konon, ini menjadi saksi dari kisah asmara antara Putra Prabu bernama Ki Santang dan putri titisan Dewi yang bernama Dewi Rengganis. Patenggang/Patengan berasal dari bahasa sunda pateangan-teangan (saling mencari). Setelah sekian lama berpisah dan saling mencari akhirnya bertemu di “Batu Cinta” yang lokasinya berada di danau yang indah ini. Dewi Rengganis pun meminta untuk dibuatkan danau dan perahu. Perahu inilah yang akhirnya sekarang menjadi pulau berbentuk hati ditengah danau ini. Mitos yang beredar, bagi pasangan yang memegang Batu Cinta dan mengelilingi Pulau Asmara akan berhasil bertemu dengan pasangan dan menuju pelaminan. Pasti Trip Buddies tertarik kan untuk berkunjung kesana? Hihi.

Kami menyusuri danau dengan kapal sewaan dan setelah sejam kami kembali ke daratan. Siang itu, tepat pukul 12, kami menyelesaikan perjalanan.
Perjalanan berangkat dan pulang yang cukup melelahkan berhasil kami lewati dengan tawa sepanjang perjalanan. Karena hari itu, banyak pengalaman baru yang bisa kami dapatkan. Yakni tentang cara berinteraksi dengan rusa di penangkarannya, menikmati udara Bandung yang masih alami, dan cerita cinta ala Ki Santang dan Dewi Rengganis yang melegenda.
So, what's next? Yuk, komen dibawah untuk rekomendasi Trip kami selanjutnya!







Comments