top of page

Yuk Intip Tradisi Spesial Idul Adha di Indonesia!

  • Putri Nafisah
  • Aug 22, 2018
  • 2 min read

Selamat Hari Raya Idul Adha, Trip Buddies!



Hari raya yang juga dikenal dengan nama "lebaran haji" ini menjadi momen silaturahmi dan berbagi kepada sesama. Selain menyembelih dan membagikan hewan qurban kepada orang-orang yang tidak mampu, ada banyak tradisi spesial di Indonesia dalam menyambut Idul Adha lho. Apa perayaan di daerahmu seseru daerah-daerah di bawa ini?


1. Kaul Negeri, Maluku Tengah.

Dari yang paling timur, ada tradisi spesial yang dilakukan masyarakat Negeri Tulehu setelah melaksanakan shalat Idul Adha. Tradisi ini adalah acara adat menggendong tiga kambing menggunakan kain yang dilakukan oleh para pemuka adat dan agama. Kambing-kambing ini diarak keliling desa sambil diiringi dengan takbir dan shalawat menuju masjid tempatnya disembelih. Terakhir, daging-daging ini akan dibagikan kepada fakir miskin.

Sumber: travel.tribunnews.com

2. Mepe Kasur, Banyuwangi.

Masyarakat Banyuwangi menyambut Idul Adha dengan tradisi mepe kasur atau menjemur kasur. Tidak seperti menjemur kasur seperti di hari-hari biasa, saat hari raya proses menjemur kasur harus dilakukan secara serentak sejak pagi hari di depan rumah masin-masing. Tradisi spesial masyarakat Using di Banyuwangi untuk menghormati datangnya bulan Zulhijah. Mereka juga percaya bahwa menjemur kasur bisa menjadi cara untuk menolak bala dan menjauhkan hal buruk dari rumah.


3. Mantenan Sapi, Pasuruan.

Tradisi Mantenan Sapi adalah tradisi yang dilakukan untuk menghormati hewan kurban yang akan disembelih. Spesialnya, hewan-hewan ini akan didandani secantik mungkin seperti mereka akan menikah. Baik sapi, kambing, maupun domba akan diberikan kalung bunga tujuh rupa, lalu dibalut dengan kain kafan, serban, dan sajadah. Jangan salah, Trip Buddies, kain kafan ini sebagai tanda kesucian orang yang berkurban. Setelah didandani bak pengantin, hewan kurban ini akan diarak oleh warga Pasuruan menuju masjid.


4. Apitan, Semarang.

Masyarakat Semarang selalu melakukan tradisi Apitan sebagai rasa syukur atas rezeki berupa hasil bumi yang melimpah. Tradisi ini ditandai dengan pembacaan doa untuk keselamatan warga dan dilanjutkan dengan arak-arakan. Bukan hewan kurban yang diarak, tetapi hasil pertanian seperti padi, jagung, cabai, tomat, dan sejenisnya. Masyarakat setempat percaya bahwa hasil bumi mereka akan membawa berkah.


5. Grebeg Gunungan, Yogyakarta.

Setiap hari besar agama Islam, masyakarat Yogyakarta melakukan tradisi spesial yang disebut grebegan. Di Hari Raya Idul Adha ini terdapat Grebeg Gunungan yaitu membuat tiga buah gunungan (pareden) yang berisi makanan dan hasil bumi yang akan diarak dari keraton menuju masjid untuk upacara pembacaan doa. Acara puncaknya adalah pada saat masyarakat setempat berebut ketiga gunungan dengan penuh semangat. Makanan yang berhasil diambil dari gunungan dipercaya bisa mendatangkan rezeki lho, Trip Buddies.


 
 
 

Comments


bottom of page